Di
dalam hati ada sebuah ruangan kosong dan kering yang tidak dapat ditutup
kecuali dengan zikir kepada Allah. Jika zikir telah menjadi semboyan yang
disematkan di dalam hati, yaitu bahwa dirinya sudah terbiasa melakukan zikir tanpa
ada rasa pemaksaan dan keberatan (begitu juga dengan lisan), maka zikir semacam
inilah yang dapat menutupi ruangan kosong yang ada dalam hati tersebut serta
dapat menghilangkan kekeringan. Orang yang telah merasakan kondisi seperti itu
akan merasa bahwa dirinya adalah orang kaya meskipun tanpa harta, menjadi mulia
meskipun tiada sanak saudara, dan menjadi kharismatik jiwanya meskipun tanpa
kekuasaan.
Jika
seseorang lalai dari mengingat Allah, maka kondisinya akan bertolak belakang
dengan kondisi orang seperti tadi. Ia akan merasa fakir meskipun usahanya
berlipat ganda. Ia akan merasa rendah di mata manusia meskipun kekuasaan ada di
tangannya. Ia juga merasa hina meskipun sanak saudara berada di sampingnya.
(Sumber : Zikir Cahaya Kehidupan, Penulis; Ibnul Qayyim al-Jauziyah)
0 komentar:
Posting Komentar