Pages

Subscribe:

Labels

Selasa, 28 Februari 2012

Rumus Tukang Parkir


Pernah melihat tukang parkir? Lihatlah, walaupun di lahan parkirnya begitu banyak mobil bagus dan mewah, tetapi tidak terlihat kesombongan sedikit pun. Begitu pula dengan silih bergantinya mobil, baik yang bagus dengan yang lebih bagus, ataupun yang lebih jelek, tak juga membuatnya menjadi takabur atau minder. Bahkan, ketika diambil satu persatu sampai habis sekalipun, tak tampak rasa duka atau sedih karena merasa kehilangan.
Mengapa demikian? Penyebabnya adalah karena tukang parkir tidak merasa memiliki, melainkan merasa tertitipi. Jadi, “ada dan tiada”, tidak banyak memengaruhi sikap mentalnya.
Dengan kata lain, kesombongan seseorang, keminderan, iri, dengki, ataupun ketakutan akan kehilangan duniawi, merupakan indikasi bahwa dia belum sampai kepada keyakinan bahwa semuanya hanyalah titipan Allah. Semakin lemah keyakinan seseorang, dia akan semakin tersiksa dan diperbudak oleh perasan salahnya, dan itu akan membuat dia semakin menderita.
Jika sudah kokoh dan mantap keyakinan bahwa segala-galanya hanyalah milik Allah, dan kita hanya sekadar makhluk yang mampir di dunia ini, maka akan ada suatu kondisi batin yang mantap di mana kita tak goyah oleh “ada atau tiada”. Tak ada kesombongan, minder, iri dengki, dan ketakutan akan kehilangan, ataupun kesedihan karena ketiadaan.
(Sumber : Zikrul Maut, Penulis;Abdullah Gymnastiar)

0 komentar:

Posting Komentar